Cari Blog Ini

Sabtu, 01 September 2012

YAA ALLAH, jadikanlah aku imam yang baik di atas keluargaku


Yaa ALLAH yang maha kuasa atas semua yang ada di langit dan di bumi.


Yaa Allah, dengan segala kerendahan hati, hambamu yang lemah ini memohon kepadamu. Jadikanlah hambamu yang lemah ini sebagai imam yang baik untuk istriku dan anak anakku nanti.bimbinglah kami untuk selalu di jalanmu. Jadikanlah keluarga kami, sebagai keluarga yang SHAKINAH MAWADDAH WARAHMAH. Keluarga yang engkau ridhoi, dan engkau sayangi.

Yaa ALLAH, berikanlah kami keturunan yang shaleh dan shalekhah, agar dapat memperbaiki kebodohan kedua orang tuanya. Jadikanlah anak anak kami berguna untuk nusa, bangsa, dan agama. Tuntunlah anak anak kami, untuk selalu tetap di jalanmu.

Yaa ALLAH, berikanlah kami rizki yang khalal. Agar aku dapat memberi nafkah untuk keluargaku dan anak anakku. Berikanlah kami kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan darimu. Janganlah engkau memberi cobaan yang di luar batas kemampuan kami.

Yaa ALLAH, jadikanlah istriku sebagai ibu rumah tangga yang baik untuk keluargaku. Jadikanlah ia sebagai istri yang shalekahah. Sebagaimana yang telah engkau perintahkan di dalam kitab suci AL-qur'an.

Yaa ALLAH, berikanlah rahmatmu untuk keluarga kami. Jadikanlah keluarga kami, keluarga yang engkau ridhoi di dunia dan akhirat. Izinkalah kami untuk selalu bersama, sampai engkau yang memisahkan kami. Engkau adalah yang maha pengasih dan maha bijaksana. Maka kabulkanlah doa kami yaa ALLAH.

Amin amin amin yaa rabbal alamin

Minggu, 05 Agustus 2012

Perjalanan Roh Saat Kematian & Di Alam Kubur Pada Yang Keji Amalannya DiDunia


Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:"Sesungguhnya seorang hamba yang kafir dan ingkar,apabila ia di dalam keadaan berpisah dari dunia dan menghadap akhirat,turun kepadanya malaikat-malaikat dari langit yang hitam mukanya .Mereka membawa pakaian yang kasar,lalu duduk sejauh pandangan mata daripadanya. Kemudian malaikat maut datang lalu duduk dekat kepadanya seraya berkata ;Hai jiwa yang keji,keluarlah kepada kemurkaan ALLAH ."Maka rohnya berselerak ke seluruh tubuhnya ,lalu dicabutnya seperti mencabut besi panggangan dari dalam bulu yang basah,lalu diambilnya .Apabila telah diambilnya Malaikat-malaikat yang menunggu sejauh pemandangan mata tadi,tidak membiarkannya di tangannya sebentar juga,mereka merenggutkannya dan meletakkannya pada kain yang kasar itu,dan keluarlah daripadanya roh seperti bau bangkai,yang sebusuk- busuknya,yang dijumpai di permukaan bumi.Mereka lantas membawa roh itu naik.Setiap kali mereka lalui sekumpulan Malaikat,berkatalah Malaikat itu; "Roh siapakah yang keji ini?" Jawab mereka (yang membawanya );"Roh si polan anak si polan",disebut merekalah dengan sebutan namanya yang terburuk,lalu diminta bukakan(pintu) tetapi tidak dibukakan baginya.Selanjutnya Rasul s.a.w membacakan (ayat Al-Quran) yang bermaksud:"Tidak dibukakan mereka pintu-pintu langit."[Al-A'araf:39].Maka firman ALLAH ;"Tuliskanlah laporannya dalam siijiin pada bumi yang paling bawah.Maka rohnya dilemparkanlah.Selanjtnya Rasulullah s.a.w membacakan ayat dari surah Al-Haj 31 yang bermaksud: "Dan barangsiapa yang mensyarikatkan ALLAH ,maka seolah-olah ia terjatuh dari langit ,lalu disambar burung atau diterbangkan angin ke dalam tempat yang amat dalam."[Al-Haj:31] Maka dikembalikanlah rohnya ke dalam tubuhnya , 2 malaikat datang kepadanya, didudukkannya, seraya bertanya kepada(mayat itu);"SIAPA TUHANMU"? Jawabnya: "Aku tak tahu."Kedua bertanya lagi;"SIAPAKAH LELAKI YANG DIUTUS KEPADAMU?" Jawabnya;"Ah,aku tak tahu."Maka terdengarlah seruan dari langit ."DUSTA HAMBAKU ,BENTANGKAN TEMPAT DUDUKNYA DARI API NERAKA,DAN PAKAILAH KEPADANYA DARI(pakaian)NERAKA,SERAYA BUKAKAN BAGINYA SEBUAH PINTU DARI NERAKA." Maka datanglah (hawa)panas neraka dan siksa neraka kepadanya.Bahawasanya disaat itu Malaikat- malaikat memukul mayat munafiq atau kafir yang tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pemukul dari besi,sehingga ia menjerit ,yang mana jeritannya itu didengar segala makhluk di bumi (haiwan dan tumbuhan)selain jin dan manusia. Kemudian didatangkan kepada mayat ini seorang laki-laki yang buruk ,kejam dan mengerikan mukanya,buruk pakaiannya ,busuk pula baunya ,katanya:"BERGEMBIRALAH ENGKAU DENGAN YANG MENYUSAHKAN ENGKAU INI.INILAH HARIMU YANG TELAH DIJANJIKAN." Maka si mayat bertanya;"Siapakah engkau,sebab mukamu seperti orang yang datang membawa celaka." Jawab(merupakan laki-laki itu);"AKULAH AMALMU YANG BURUK /KEJI."Iapun berkata;YA TUHANKU JANGANLAH TERJADI HARI KIAMAT," (dengan harapan ia dapat kembali semula ke dunia untuk beramal ).....[HR.Bukhari & Muslim] Berdasarkan hadis yang dikemukakan ,roh-roh manusia,bila keluar dari tubuhnya dibawa malaikat ke langit,kemudian dikembalikan ke jasadnya(ketika itu jasad di dalam kubur),lantas ia melalui alam barzah.Tempat masing-masing roh itu berbeda,sesuai menurut keadaan dan kedudukan amalnya semasa hayatnya. SEMOGA KITA DIJAUHKAN ALLAH DARI SEKSAAN AZAB KUBUR...NAUZUBILLAH MIN ZALIK.


*petikan dari As-Sabiqun Enterprse.*

Sabtu, 04 Agustus 2012

MAAFKANLAH DIRIKU. Cintaku untukmu sayang


Lastri memerlukan beberapa kejap memejamkan mata, sesaat sebelum bus Intra yang ditumpanginya
memasuki Terminal Amplas. Angannya membual pada kenangan beberapa tahun lewat, pikirannya
dipenuhi kenangan dan mimpinya yang ditinggalkan di kota ini.Setelah turun dari bus, Lastri bergegas
melompat ke dalam Angkot lagi,KPUM trayek Terminal Amplas-Pinang Baris. Tadi dia sempat
mengedarkan pandang ke sekeliling terminal. Dia menggeleng kepala sendiri, menenangkan batinnya.
Katanya kepada batin: menggerutu soal kesemrawutan tak baik bagi kesehatan. Sudah Tiga tahun Lastri berada di Bandung hanya untuk bekerja dan bekerja. Tiga tahun juga dia bendung rasa rindu
pada keluarganya di Medan, Lastri memutuskan untuk menghabiskan cuti tahunannya pulang ke
Medan. Pihak kantor mengizinkannya untuk ambil cuti tahunan selama 14 hari. Pelan-pelan Angkot KPUM yang ditumpangi Lastri Sebentar lagi akan melintasi perempatan Universitas
Sumatera Utara,Dia ingat dulu, lama sekali pernah bergiat menimba ilmu di Universitas itu. Sambil
tersenyum Lastri mengenang jalan hidupnya. Sesampainya dirumah, Orang tua Lastri begitu bahagia
melihat ia tetap sehat, bahkan mereka mengatakan ia jauh berubah, tutur bahasanya semakin lembut
dan sopan, cara berpakaiannya benar-benar menunjukkan kalau Lastri memang perempuan kantoran,
Lastri semakin feminim dan semakin cantik. Keluarganya menyambutnya dengan penuh kegirangan. Lastri tidak pernah lupa akan kebiasaannya dulu, setiap hari minggu ia pasti selalu ke pantai cermin
untuk melepaskan rasa penat lelah menjalani rutinitas selama satu minggu,Pantai Cermin adalah salah
satu tempat terciptanya kenangan antara Lastri dan Andre dimasa lalu,tapi sayangnya andre telah
menikah. Kala itu Lastri mengundang Andre untuk menghadiri acara wisudanya, tapi disaat itu juga
orang yang dia kasihi menyodorkan undangan pesta pernikahannya. Betapa hancurnya hati Lastri.
Wisuda dilalui dengan air mata kebahagiaan sekaligus kesedihan. Seusai wisuda, keberangkatannya bekerja di Bandung pun ia per cepat. Dua hari sebelum pesta pernikahan Andre di situ ia meninggalkan
kota Medan.Lastri pergi tanpa pamit pada siapapun kecuali keluarganya. Sejak itu hingga saat dia
kembali ke medan dia tidak tahu gimana kabar andre.”Ah ya sudahlah, lupakan.” Lastri berkata
dalam hatinya. Dia duduk ditepi pantai. Pandanganya tertuju ke lautan yang luas, ia juga tetap
memperhatikan sekeliling. Tak bisa dia bohongi ia berharap bisa melihat andre ada di tempat ini. Lastri
tak sedikit pun bisa melupakan Andre, walaupun Andre sudah menikah. Dari kejauhan Lasrti melihat sesosok pria yang lagi berenang di pantai, itu Bang surya. Ia mendekati
Surya. “Hei, Bang Surya apa kabar?.” Lastri menjulurkan tangannya sambil tersenyum. Surya hanya terdiam melihatnya, sepertinya dia tidak mengenali Lastri lagi. “Ini aku Bang, Lastri, Lastri mantannya Bang Andre.” Sebenarnya berat hati lastri menyebut nama
Andre, tapi memang hanya itulah yang bisa mengingatkan Surya padanya karena Lastri berkenalan
dengan Surya melalui Andre. “Oh,, Lastri? Sudah lama ya kamu tidak kelihatan lagi kemana saja dek?.” “Aku sekarang kerja di Bandung bang, aku sudah dua tahun di sana.” “Wah, pantesan gak pernah lagi kelihatan.” “Ya gitu deh, Abang apa kabar?.” “Sehat, Lastri?.” “Seperti yang Abang lihat.” “Tapi kamu jauh berubah ya, kamu jauh lebih cantik dari sebelumnya, abang saja sampai tak
mengenalmu tadi.” “Oh ya?.” Sebenarnya dalam hati Lastri juga ingin menanyakan pada Surya bagaimana kabar Andre, tapi ia rasa
itu tidak perlu. Sekarang ia sadar sekalipun ia jauh dari semua kenangan, tetap saja cintanya pada
Andre belum pudar,”Adilkah buatku ini Tuhan”, Lastri mengeluh. “Dek sudah tau berita belum mengenai si Andre?.” Mendengar nama Andre, Lastri terkejut jantungnya berdetak tak menentu, berharap tidak membahas
tentang Andre, Surya malah mengingatkannya, tapi Lastri berusaha bersikap tenang. “Memangnya kenapa dengan Andre, bang?.” “Lho belum tau beritanya ya?.” Informasi yang diberitahukan Surya semakin membuatnya penasaran, tapi ia tetap berusaha tenang. “Berita apa sih bang? Buat penasaran saja.” “Kapan terakhir kamu bertemu dengan Andre?.” “Ya sudah lamalah, tiga tahun yang lalu sewaktu dia antar undangan padaku.” Mengingat kejadian
itu membuat lastri berkata terbata-bata dan pelan, karena hatinya terpukul tiap kali ingat kejadian itu. “Terus kau tidak tahu kalau pernikahan mereka gagal?.” Surya berkata dengan wajah yang sangat
serius. Mendengar kata “gagal” ia semakin terkejut, Ia tidak tahu harus bersikap seperti apa, ada rasa
bahagia di hatinya, tapi ada juga rasa sedih di hatinya. “Kau tahu dek, dua hari sebelum pesta mereka berlangsung, Orang tua si perempuan datang ke
rumah Andre di kampung, satu kampung terkejut mana boleh Orang tua siperempuan datang ke
rumah Besannya sebelum acara pernikahan anak perempuannya berlangsung, tidak ada yang tahu
tujuannya, tiba-tiba orang tua si perempuan menarik paksa putrinya keluar dari rumah si Andre.
Orang tua si perempuan tidak setuju mereka menikah, ternyata selama ini si perempuan hanya
meminta restu kepada Bapak Udanya saja (adik laki-laki dari bapak), sementara orang tuanya tidak setuju, karena perempuan itu sudah dijodohkan dengan paribannya (anak laki-laki dari bibi).
Pernikahan dibatalkan, sempat juga memang ini sampai pada jalur hukum, tapi tak tahu endingnya
apa, tapi yang pasti sekarang si perempuan sudah menikah dengan paribannya itu.” Surya diam sejenak, Lastri tidak sabar mendengar kabar selanjutnya terutama kabar Andre. “Jadi sekarang Andre dimana?.” “Sekarang aku tidak tahu dia dimana, sejak kejadian itu dia tidak pernah muncul lagi dan tidak ada
kabar”. Istri Surya datang mendekati Surya dan Lastri dan mengajak Surya pulang, sayang sekali aku rasa
moment ini untuk ditinggalkan, padahal aku ingin mendengar lagi informasi yang sangat penting ini.
Ucap Lasrti dalam hati Perasaan sedih, tapi juga bahagia bersatu dalam dirinya. Iasedih karena ia membayangkan bagaimana
kalau ia berada di posisi mereka dan ia bahagia berarti ia masih ada kesempatan untuk mengulang
lembaran baru dengan Andre. Informasi yang Lastri dapatkan dari Surya tadi membuat ia benar-benar gelisah dan memancing
dirinya untuk mencari tahu dimana sekarang keberadaan Andre, tapi ia tidak tahu harus mulai mencari
dari mana, hanya satu jawaban ia harus menjumpai Orang tuanya di Siantar. Walaupun cuaca tidak bersahabat, rintikkan hujan di pagi hari tidak membuat Lastri malas untuk
berpergian sesuai rencananya, ia mengeluarkan mobil Avanza silver milik Papanya. Selama ia di Medan
Papanya mempercayai menggunakan mobil Avanzanya kemanapun Lastri pergi, Lastri menuju Siantar. Sampai di depan rumah Andre, ia keluar dari mobil, seorang perempuan yang paruh baya datang
menghampirinya menatap keheranan. “Cari siapa dek?”. ” Ini Namboru (sapaan buat Mamanya pacar kita atau suami kita, atau juga satu marga sama bapak
kita dalam adat Batak).” Lastri memastikan. ” Namboru mana yang adek maksud?.” Namboru bertanya heran. ” Namboru, Mamanya Andre?.” Lastri bertanya lagi. “Iya benar, adek ini siapa ya?.” “Ini aku Lastri, Namboru.” Lastri menyalami tangan Namboru. Setelah Namboru tahu kalau itu adalah Lastri, Namboru memeluknya dan menangis histeris, situasi
menjadi ramai para tetangga datang karena mendengar tangisan histeris Mama Andre, mereka
membawa Lastri dan Namboru masuk ke rumah. Mama Andre menceritakan kejadian yang sama persis dengan apa yang diceritakan oleh Surya pada
Lastri, Mama Andre malah berkata kalau mereka sudah malu sekali atas kejadian itu dan sejak itu
Andre tidak pernah lagi menunjukkan dirinya. Mama Andre bilang Andre sekarang ada di Riau, sudah
dua tahun dia disana dan tidak pernah pulang dan rasa rindu yang Mama Andre rasakan yang
membuat Mama Andre semakin kurus kering, padahal dulu Mama Bang Andre termasuk perempuan
yang gemuk. Mama Andre menyuruh Lastri menelepon Andre tanpa berpikir panjang ia langsung menghubungi
Andre. Pembicaraan pun tercipta begitu menyenangkan, awalnya Andre tidak percaya kalau Lastri
yang menelepon dirinya, tapi Lastri meyakinkan dia kalau ini memang benar-benar dirinya. Satu jam
menelepon tanpa memperdulikan telinganya yang sudah panas mereka sama-sama melepas rindu
melalui telepon,Lastri menyuruhnya pulang karena waktunya di Medan hanya tinggal 10 hari lagi.
Tanpa basa basi Andre mengatakan malam ini dia akan pulang dan sampai di Medan besok pagi. Lastri menyarankan dia pulang tidak usah ke kampungnya tapi ke Medan saja, karena kata Andre
untuk sekarang ini dia masih belum bisa menahan rasa malu. Tapi kami bingung kemana dia harus
tinggal, sementara Mamanya juga ingin bertemu dengan Andre, tinggal di Medan tempat saudara
mereka juga masih belum siap. Tapi tidak berlama-lama lagi Lastri dan Mama Andre pergi ke Medan,
sampai di Medan mereka langsung cari kamar kost untuk Mama Andre dan Andre tempati sementara
dan Lastri bersedia membiayai semua kebutuhan mereka selama mereka nge-kost. Pukul 09.00 WIB Lastri dan Mama Andre menjemput Andre ke terminal Amplas, setelah memarkirkan
mobilnya, Lastri dan mama Andre langsung mencari dimana bus yang dari Riau berhenti. Satu jam sudah menunggu, bus dari Riau tiba, Mama Andre bergerak kesana-kemari
mencari Andre di antara penumpang yang turun dari bus tersebut, tiba-tiba Mama Andre memeluk
lelaki yang kurus dan berkulit hitam, pria itu benar-benar tidak terawat, dia adalah Andre. Fisiknya
bahkan jauh lebih parah daripada sewaktu Lastri dulu pacaran dengan dirinya, walaupun begitu Lastri
tidak peduli lagi seperti apa dirinya, yang pasti rasa cintanya padanya jauh mengalahkan rasa
malunya dulu. Waktu Lastri yang tinggal 9 hari di Medan tidak akan ia sia-siakan, ia habiskan untuk mengurus Andre
dan Namboru, ia memberikan yang terbaik kepada mereka, ia juga selalu mencari kesempatan untuk
berduaan dengan Andre berharap Andre mau mengulang lagi kisah cinta mereka. Merasa termotivasi
dengan dukungan lastri sejak kmereka bertemu beberapa hari yang lalu Andre kembali seperti dulu,
dia sudah berani menunjukkan dirinya pada teman-temannya lagi, dia juga mulai bekerja lagi sebagai
anggota supplier. Tidak ada yang bisa menghalangi waktu, 14 hari telah berlalu, Lastri harus meninggalkan kota Medan
kembali ke Bandung, berat sekali dia melangkah. Sehari sebelum ia berangkat, Andre mengajak Lastri
menghabiskan waktu hanya berdua seharian, sesuai dengan apa yang Lastri harapkan Andre meminta
Lastri untuk jadi kekasihnya kembali, tapi kali ini Lastri bilang padanya aku tidak mau hanya sebatas
kekasih tapi aku mau menjadi pendampingmu untuk selamanya. Andre begitu gembira mendengar ucapannya, dia memeluk erat dan mengatakan “Terima kasih
sayang.” Lastri berangkat ke Bandugn, Namboru kembali ke kampung dan Andre sudah bekerja di
Medan. Sudah enam bulan berpacaran jarak jauh, rencana Mereka menuju pelaminan, Lastri meyakinkan orang
tuanya agar mereka merestui hubungannya dengan Andre. Orang tua Lastri tidak banyak komentar,
bagi mereka kalau memang itu baik bagi Lastri mereka setuju saja asal jangan ada penyesalan di
kemudian hari, tapi tekad Lastri sudah bulat dan mereka positif mau menikah dua bulan lagi. Sibuk mengurusi hari pernikahannya dan Andre membuat Lastri harus Medan-Bandung dan
sebaliknya, perasaan senang, gugup dan tegang bercampur dalam diri Lastri dan Andre. pernikahan
satu bulan lagi. Undangan dicetak, pakaian sudah dijahitkan. Semua sudah beres hanya tinggal
waktunya saja. Pagi hari yang sangat cerah, menikmati secangkir teh di dekat jendela ruangan kantornya, sambil
memandang lalu lalang pengangkutan yang ada di jalan raya di bawah sana. Lastri tidak tahu kenapa
dengan hatinya, dia merasa bahagia sekali tidak tahu apa sebabnya,ia senyum-senyum sendiri
sampai-sampai teman-temannya bilang. “Duh,, yang mau nikah itu, bahagia sekali, ech.” Senyum
Lastri semakin lebar, mungkin mereka benar ia bahagia seperti ini karena hari pernikahannya sudah
dekat. “I’ll be waiting for you here inside my heart” handphone Lastri berdering. Dia melihat panggilan dari Mamanya Andre, dengan senang hati ia mengangkat telepon dari calon ibu
mertuanya ini. “Halo Namboru”. Dengan nada yang semangat ia menjawab. Tapi Lastri tidak mendengar sedikitpun suara dari seberang sana. ” Namboru, Namboru, halo,halo”.
ia mengulang jawabannya, mungkin saja signal sedang terganggu pikirnya, telepon putus. Dia
menghubungi Namboru, mungkin saja ada yang penting fikirnya. “Halo boru.” jawaban dari seberang sana, tapi nadanya sangat lemah, berat dan sepertinya
menangis. “Lho, Namboru kenapa? Namboru nangis ya?.” Suara tangis Namboru semakin kencang sekencang-kencangnya, tangis Namboru semakin
membuatnya panik tak menentu. “Namboru kenapa? Namboru kenapa?.” Suara Lastri semakin keras sampai-sampai semua karyawan
melihat dan masuk ke ruangannya. “Andre, ANdre…” Namboru bicara tanggung-tangung, Lastri semakin penasaran. Andre? Andre kenapa Namboru?.” ia bertanya dengan penuh kegelisahan. “Kuatkan hatimu ya boru (boru panggilan anak perempuan bagi orang Batak) Andre.Andre.Andre
meninggal”. Namboru langsung menjerit. Lastri tidak tahu apakah dia salah dengar atau tidak tapi semua gelap ia rasa, handphone dari
tangannya terjatuh. Ketika dia terbangun sudah banyak orang mengelilinginya, mereka memeluknya sambil menangis.
Mereka tahu kalau calon suami Lastri yang akan ia nikahi dua minggu lagi telah pergi untuk
selamanya. Selama Lastri pingsan teman-teman kantornya mengurus tiketnya ke Medan, mereka benar-benar
merasakan duka yang Lastri alami. Keberangkatannya ke Medan tepat pukul 16.00 WIB, Dia tidak bisa
berkata apa-apa lagi, dia hanya mengikuti kemana temannya Lastri membawanya, Mereka yang
mengurus Lastri sampai menghadap jasad calon suaminya, hanya tangis yang bisa ia keluarkan. Saat pemakaman berlangsung, Lastri masih tetap antara sadar dan tidak sadar, tapi dia masih
mendengarkan ada bisikkan di telinganya, “Maafkan aku sayang, cintaku abadi untukmu.”
Mendengar bisikkan itu Lastri langsung tersadar dan memperhatikan sekelilingnya kalau tak satu
orangpun ada di sampingnya kecuali Namboru yang masih larut dalam kesedihannya, sementara
keluarga Lastri berdiri di hadapan Lastri. Lastri tersadar kalau itu adalah suara calon suaminya dari
alamnya ia pun berkata dalam hati “Selamat jalan sayang, cintaku juga abadi untukmu.” Setelah pemakaman, mereka mendudukan Lastri disebuah tikar dan diletakkan beras di kepalanya, dia
tahu mereka sedang memberikan penghiburan padanya, tapi Lastri tidak mendengarkan apapun yang
mereka katakan, Dia malah bertanya kenapa calon suaminya bisa meninggal tiba-tiba seperti ini,
padahal sehari sebelum meninggal, malamnya dia masih menelepon Lastri dan menceritakan rencana-
rencana mereka bila sudah menikah nanti. Teman kost Andre menceritakan sewaktu Andre selesai mandi mau pergi kerja dia sempat berkata
kalau kepalanya sakit sekali bahkan dia sempat menjerit, sampai-sampai yang lain ikut terbangun,
tiba-tiba dia terjatuh terlentang, mereka langsung melarikannya ke rumah sakit, tapi dokter bilang
nyawanya sudah tidak terselamatkan lagi, Mereka langsung membawa jasa-dnya ke kampung.

Jumat, 03 Agustus 2012

IZINKANLAH AKU UNTUK MENYAYANGIMU


Selalu menyayangimu
Kutatap binar mata kebahagiaanmu
Aku bersyukur, karena bahagiamu adalah harapan dalam bait doaku Kulihat senyum manismu
Aku bersyukur, karena senyummu adalah harapan yang selalu ingin kulihat Kunikmati nanar cahaya auramu
Aku bersyukur, karena auramu menunjukan kesehatan baikmu Mungkin aku hanyalah seorang manusia
Yang tak mampu memberi sesuatu yang berarti bagimu Aku sadari Aku hanyalah mahluk lemah yang penuh dengan segala keterbatasan
Terlalu banyak kelemahan tuk diungkap
Terlalu banyak kekurangan tuk diceritakan Aku hanyalah orang yang memiliki mimpi Ya ... Mimpiku adalah melihatmu bahagia selalu Aku memang memiliki banyak sejuta mimpi Tapi aku tak bisa wujudkan mimpi apapun yang terbaik untukmu Maafkan aku,
kecuali sepenggal kenangan yang bisa kau simpan di pigura hatimu
Itulah potret kenangan yang masih kumiliki
Dan selalu tersimpan rapi didalam hati
Tak banyak cerita yang bisa kuungkap Karena kau telah tau,
dan kau adalah bagian dari alur cerita itu sendiri
Mungkin kau tidak mengerti
Dan ketidakmengertianmu itu sendiri adalah cerita yang penuh arti
Tidak perlu kita bertanya maksudnya
Karena maksud hanya bisa dipahami dengan hati Jangan pernah ada duka disaat kau genggam erat sebuah tangan Tidak pernah ada rasa yang membiru Tidak pernah ada rasa yang terkubur
Karena asa dan rasa itu kan tetap ada tuk selamanya Ya ... Selama ada bunga mekar yang tumbuh di ladang hati
Kulihat seberkas cahaya bahagia menghampirimu Aku bersyukur
karena perahu perjalananmu akan menemukan dermaga hidupmu
Kau tak perlu berlari lagi
Karena nun jauh disana ada dermaga yang selalu menantimu Kau tak perlu merasa lelah
Karena di tengah lelahmu banyak sinar yang akan memberi kehangatan hidupmu Aku disini hanya bisa berdiri
Mengenang sejuta rindu yang menggebu
Seraya berdoa diujung cakrawala senja
Memanjatkan sejuta harap tuk bahagia, bahagiaku dan bahagiamu Maafkan atas segenap khilafku selama ini Dari setiap kata yang tertoreh di dunia maya Dari setiap kalimat yang meluncur bak selancar di ujung samudera Aku tahu semua kebaikan dan ketulusanmu
Maka akupun bersimpuh tuk berterima kasih atas semuanya Dariku,
Yang selalu menyayangimu With My Love and Your Love

Minggu, 22 Juli 2012

Nabi muhammad meng aminkan do' a malaikat jibril


Kisah ini terjadi pada diri Rasulallah dan para sahabatnya. Saat itu malam hari raya seperti biasanya
Rasul dan para sahabat membaca Takbir,Tahmid dan Tahlil di Masjidil Haram. Saat sedang bertakbir, tiba- tiba Rasulullah keluar dari kelompok dan menepi kearah dinding.
Kemudian Rasullah mengangkat kedua tangannya ( layaknya orang berdoa ) saat itu Rasul
mengatakan amin sampai tiga kali. Setelah Rasul mengusapkan kedua tangan diwajahnya (layaknya orang selesai berdoa ) para
sahabat mendekati dan bertanya : Ya Rasul apa yang terjadi sehingga engkau mengangkat kedua
belah tanganmu sambil mengatakan amin sampai tiga kali ? Jawab Rasul : “Tadi saya didatangi Jibril dan meminta saya mengaminkan doanya.?” “Apa gerangan doa yang dibacakan Jibril itu ya Rasul ?” tanya sahabat. Kemudian Rasul menjawab : “Kalau kalian ingin tahu inilah doa yang di sampaikan Jibril dan saya
mengaminkan? : Ya Allah ya Tuhan kami Janganlah diterima amal Ibadah kaum Muslimin selama bulan
Ramadhan apabila dia masih bersalah kepada orang tuanya dan belum dimaafkan?. Rasul
mengatakan Amien. Ya Allah ya Tuhan kami Janganlah diterima amal ibadah kaum muslimin selama bulan
Ramadhan apabila suami isteri masih berselisih dan belum saling memaafkan.? Rasul
mengatakan amien Ya Allah ya Tuhan kami janganlah diterima amal Ibadah kaum Muslimin selama bulan
Ramadhan apabila dia dengan tetangga dan kerabatnya masih berselisih dan belum saling
Memaafkan.? Rasul mengatakan amien” Demikianlah doa yang dibaca Jibril sehingga Rasul mengaminkan sampai tiga kali. Namun disini ada 4 Faktor yang membuat doa tersebut pasti dikabulkan Allah yaitu: 1. Yang berdoa Jibril Mahluk yang sejak diciptakan tidak pernah membantah dan berbuat dosa
kepada Allah 2. Yang mengaminkan doa tersebut Muhammad manusia Maksum yang telah diampuni semua
dosanya 3. Tempat berdoa adalah Masjidilharam tempat yang mendapat berkah dari Allah 4. Waktu berdoa adalah malam aidil fitri iaitu satu diantara sepuluh malam jika kita berdoa
langsung di ijabah oleh Allah. Jadi jika kita ingin Amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima Allah maka hindarilah tiga yang
diatas. Karena selama tiga persoalan diatas belum diselesaikan maka amal ibadah kita selama bulan
ramadhan masih digantung oleh Allah sampai kita menyelesaikannya.

Jumat, 20 Juli 2012


Bang...
Aku baru saja melangkah dalam gerimis senja melewati rumah yang dulu kau tempati. Rumah papan sederhana, hitam karena asap, dan aku masih ingat kamarmu dibagian belakang tanpa jendela. Basah telapak menapaki lagi jalan itu, sebelum aku duduk menuliskan surat ini untukmu.

Dalam senyap malam basah, ingin kukatakan bahwa aku membencimu. Aku membencimu, karena kau tidak pernah peduli dengan rasa lelahku, kau selalu memaksaku untuk datang ke halaqah, menelponku berkali-kali hanya untuk mengingatkan jadwal. Padahal aku tidak lupa, hanya malas, malas dengan rutinitas mingguan yang sama sekali tidak berpengaruh untuk nilai kuliah ku.

Aku membencimu, karena kau selalu memotong bacaanku disetiap kali giliranku membaca Alquran. Selalu saja ada salahku, qalqalahku yang tidak tepatlah, huruf 'ain ku yang bunyinya seperti alif, huruf izhar yang kubuat berdengung. Sehingga aku terlihat terbata-bata dan selalu kebagian jatah membaca Alquran paling lama dibandingkan dengan teman-teman yang lain.

Aku terlihat begitu bodoh di depan teman-teman, dan pada akhirnya aku lebih memilih datang terlambat agar bisa melewati sesi membaca Alquran.. Tetapi lagi-lagi kau memarahiku karena aku datang terlambat. Huh. Aku membencimu, karena kau selalu bertanya tentang amal yaumiku. Untuk apa? Bukankah itu urusanku dengan tuhanku.

Cukuplah malaikat saja yang mencatat setiap amalanku, tidak perlu rasanya kau turut terlibat dalam pekerjaan malaikat. Tapi tidak, kau seperti malaikat di dalam kubur, kau tanya shalatku, puasa sunatku, dhuha ku, tahajjud ku dan tentu saja aku lebih banyak menjawab dengan gelengan kepala. Dan push up berkali-kali akan langsung jadi bayarannya.

Hah.
Aku membencimu, karena kau selalu menambah tugas-tugas kuliahku dengan memintaku untuk membaca dan meresume buku yang kau rekomendasikan. Membaca buku Fiqh da'wah nya Mustafa masyhur yang begitu tebal. Kitab tafsirnya Ibnu Katsir, Sirah Nabawiyahnya shafiyurrahman al mubarakfury dan belum lagi tugas untuk mengahafal hadist arbain serta juz 30. Itu semua makin mempertinggi tumpukan tugas-tugas yang membebani hari-hariku.

Sungguh aku begitu membencimu, setahun bersamamu, kau membuat hidupku menjadi sempit, tidak boleh membaca komiklah, tidak boleh mendengarkan musiklah, tidak boleh menyanyikan lagu-lagu pop, tidak boleh terlambat shalat, sampai urusan farfumku pun kau permasalahkan.

Hah, duniaku semakin kecil jika sudah berada didekatmu, taujihmu akan panjang lebar jika ada satu salah yang kau temui padaku. Satu tahun berlalu bersamamu dalam kungkungan...

Dan sungguh teramat kebencianku padamu, karena kau pergi begitu saja tanpa satu pesanpun untukku. Kau pergi disaat aku ingin untuk berubah, disaat aku ingin memperbaiki bacaan Alquranku bersamamu, kau pergi ketika aku butuh bimbingan yang lebih erat.

Bang..
Gerimis telah runtuh menjadi hujan, ia pun turun dihatiku, menggenangi semua. Meski ku tahu surat ini tidak akan pernah sampai kepadamu, biarlah kuceritakan pada hujan berharap ia akan mengabarkannya kepadamu, bahwa hari ini aku telah banyak berubah.

Bukan lagi seperti yang dulu, aku sudah rajin membaca Alquran, tidak lagi telat untuk shalat, bacaankupun bukan lagi komik.. hanya satu yang beda, kau tidak lagi disini. Tidak di lingkaran ini, tidak juga di bumi ini. Aku rindu taujihmu, aku rindu mendengarkan lagi bacaan Alquranmu, aku rindu menatap mata teduhmu, senyum tulusmu dan curahan ilmu darimu..

Aku pun rindu dengan sepotong roti yang selalu kau berikan disaat kita berbuka puasa, padahal itu bagianmu. Kau telah lebih dahulu menemui apa yang dijanjikan Allah, diam-diam kau berangkat menuju Surga. aku membencimu, benci yang lebih syahdu dari sekedar cinta.